Selasa, 24 Februari 2009

BADAN PEMBINAAN KHUSUS (BPK) MTs. NURUL JADID (TERAKREDITASI-A) PAITON PROBOLINGGO

I. DASAR PEMIKIRAN

Westernisasi telah mewarnai kehidupan bangsa-bangsa dunia, begitu juga Bangsa kita Indonesia. Pola pikir yang selama ini cenderung konservatif dan terbelakang dari kalangan masyarakat kita perlu untuk segera direkonstruksi menuju sebuah pemikiran kritis, idealis dan rasional yang berdasarkan fakta realita bukan hanya sekedar rekayasa atau bahkan omong kosong belaka. Dewasa ini perkembangan ICT (Information Communication Technology) sudah mulai merambah di kota-kota bahkan di pedesaan, akan tetapi ironisnya hal tersebut masih belum membudidaya di lingkungan-lingkungan sekitar disebabkan factor ketidakpahaman terhadap bahasa pengantar ICT yang tidak lain adalah bahasa Inggris, selain itu Bahasa Inggris juga merupakan bahasa komunikasi kontemporer yang saat ini mutlak untuk dikuasai dan dipahami secara komprehensif. Kenyataan itulah yang kemudian melatarbelakangi berdirinya BPK yang berkonsentrasi terhadap ilmu keagamaan dan Ilmu eksak juga Bahasa Inggris yang tidak kalah penting sebagai bekal untuk menghadapi tantangan zaman sehingga termanifestasikannya sebuah konfigurasi kestabilitasan antara Urusan Dunia dan Akhirat.

Dalam meraih hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan kita, akan tetapi hal tersebut tidak pernah lepas dari upaya edukasi dan pembinaan secara intensif dalam mencetak out put yang berkualitas, kreatif dan kompetitif dengan institusi pendidikan lainnya, agar tetap eksis dan tidak mudah tergilas atau terpengaruh oleh perubahan zaman yang semakin cepat dan pesat ini. Selama ini upaya peningkatan dan pembinaan secara intensif dan kontinyu dirasa kurang optimal untuk diimplementasikan kepada peserta didik yang seyogyanya mampu mengembangkan bakat dan kreatifitasnya secara intens. Karena Kreativitas ini butuh diwadahi dan dilatih agar terasah dari sistem edukatif masing-masing institusi itu sendiri tidak lain hanya untuk mengeskalasi keterampilan dan talenta yang dimiliki oleh peserta didik tersebut. Ilmu yang sifatnya teoritis dan konseptual sudah harus mulai diminimalisir demi termanifestasikannya sebuah konfigurasi Peserta didik Unggul dengan penguasaan bahasa Inggris dan pendalaman materi keagamaan. Alangkah mengejtukannya jika kita tidak mamu menganalisa kebutuhan-kebutuhan tersebut untuk direalisasikan sesegera mungkin demi kemajuan bangsa dan kualitas SDM.

Komitmen dan konsistensi perlu ditanamkan dan dipupuk mulai sejak dini supaya tercipta suatu hasil yang memuaskan, karena apabila kita mengerjakan sebuah rencana tanpa eksistensi sebuah komitmen dan konsistensi maka secara otomatis akan mempengaruhi persentase kesuksesan rencana tersebut. Selama bertahun-tahun peserta didik menempa kualitas diri dan menyerap ilmu pengetahuan yang terdapat baik di sekolah maupun di Asrama. Permasalahannya saat ini adalah kita butuh sebuah media yang mendukung peningkatan kualitas dan kompetisi di antara peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar